Anggota Dpr Ri Dapil Riau 2019

Anggota Dpr Ri Dapil Riau 2019

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - KPU telah menyelesaikan rekapitulasi perhitungan suara pemilihan legislatif atau Pileg 2024.

Dari hasil perhitungan ini, ada 13 caleg yang diketahui lolos menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau.

Belasan caleg ini terpilih menjadi anggota DPR RI Dapil Riau periode 2024-2029.

Baca juga: 13 Nama Anggota DPR Dapil Aceh Periode 2024-2029, Caleg ini Raup Suara Terbanyak

Pantauan di situs KPU, perolehan suara sejumlah Caleg DPR RI asal Dapil Riau I dan Caleg DPR RI asal Dapil Riau II cukup kompetitif.

Terjadi persaingan ketat antara partai untuk mendapatkan jumlah kursi.

Bahkan persaingan juga terjadi antara sesama Caleg dalam satu partai.

Baca juga: Laporkan Pria Asing yang Lecehkan Mertuanya, Pria Ini Berakhir Membayar Mahal Atas Perbuatannya

Berikut daftar 13 besar Caleg DPR RI Riau yang berpotensi duduk di senayan untuk masa jabatan 2024-2029:

Daerah Pemilihan Riau I:

1. Partai Golongan Karya (Golkar): 462.940 suara

Syamsuar: 101.876 suara

2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 279.857 suara

Dewi Juliani : 99.345 suara

3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 241.624 suara

Hendry Munief : 50.085 suara

Riauaktual.com - Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029 digelar hari ini, Selasa (1/10/24).

Dari 580 Anggota DPR RI yang dilantik, 13 orang diantaranya merupakan perwakilan Provinsi Riau yaitu dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau I yang mencakup wilayah Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru serta Dapil Riau II yaitu wilayah Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan Pelalawan.

Adapun politisi yang berasal dari Dapil Riau I yang ikut dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 hari ini adalah Maharani dari Partai Golkar. Maharani merupakan adik kandung dari Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong.

Selanjutnya masih dari Dapil Riau II ada Dewi Juliani dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Ketua DPP PKS BPW Sumbagut Hendry Munief.

Musisi dangdut kondang tanah air asal Bengkalis, Iyeth Bustami, turut dilantik menjadi anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menyusul, ada mantan Bupati Rokan Hulu yang juga petahana anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Achmad, dan Ketua DPD Gerindra Riau yang juga anak kandung Calon Gubernur Riau Muhammad Nasir, yaitu Muhammad Rahul.

Mengisi kursi terakhir dari Dapil Riau I adalah mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Riau, Karmila Sari. Karmila merupakan putri kandung tokoh Melayu Riau, H Bistamam. H Bistamam diketahui juga menjadi Calon Bupati Rokan Hilir untuk Pilkada 2024 melawan Afrizal Sintong.

Kemudian untuk caleg dari Dapil Riau II yang dilantik sebagai anggota DPR RI hari ini adalah mantan Ketua DPRD Provinsi Riau periode 2019-2024, Yulisman. Ia bernaung di bawah payung Partai Golkar. Lalu, meski sempat membuat heboh karena 'disingkirkan' dari kursinya, Mafirion tetap dilantik sebagai anggota DPR RI dari PKB.

Seterusnya yang dilantik sebagai anggota DPR RI dari Dapil Riau II adalah Siti Aisyah dari PDIP. Ketua Tim Pemenangan Paslon Gubernur Riau Syamsuar-Mawardi, Syahrul Aidi Mazaat dari PKS, adik kandung Muhammad Rahul, Muhammad Rohid dari Gerindra, dan mantan Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Riau Sahidin.  #Politik

SD , SRN . Tahun: - 1960

SMP , SMP N. Tahun: - 1963

SMA , SMA. Tahun: - 1966

DIPLOMA Pelayaran , ATPN . Tahun: - 1970

S1 Administrasi Negara , UNIV. 17 Agustus Jakarta . Tahun: - 1985

2001, Sebagai: Bupati. Tahun: 2006 - 2011

Bupati Kab. Bungo, Sebagai: Bupati. Tahun: 2001 - 2006

PT. Jasamina Pratama, Sebagai: Direktur Utama. Tahun: 1986 - 2001

PT. Bukit Selungko Prakasa Jakarta , Sebagai: Direktur Utama. Tahun: 1986 - 2001

PT. Arbes Guntung Prakarsa, Sebagai: Direktur Utama. Tahun: 1986 - 2001

PT. Semagi Hotel Prakasa, Sebagai: Direktur Utama. Tahun: 1986 - 2001

PT. Timika Jaya Jakarta, Sebagai: Direktur Operasi. Tahun: 1982 - 1986

Comersil PT. Porodisa Raya Shipping Lines, Sebagai: Asisten Manager. Tahun: 1975 - 1979

PT. Prodisa Shipping Lines Jakarta, Sebagai: Asisten Manager. Tahun: -

Partai Indonesia Baru Jakarta, Sebagai: Setjen. Tahun: 1999 - 2004

IPMI, Sebagai: Setjen. Tahun: 1991 - 2001

Warga Jaya di Jakarta, Sebagai: Ketua. Tahun: 1975 - 1978

KAPI Kab. Merangin, Sebagai: Ketua. Tahun: 1965 - 1966

SMA Muara Bungo, Sebagai: Ketua Umum. Tahun: 1965 - 1966

HMI Jakarta, Sebagai: Ketua. Tahun: -

KNIP Jakarta, Sebagai: Ketua. Tahun: -

Pemuda Muslimin Indonesia Jakarta, Sebagai: Ketua. Tahun: -

PKRI Jakarta, Sebagai: Bendahara Umum. Tahun: -

Permaja Jaya, Sebagai: Ketua. Tahun: -

Terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024, Putra Nababan hadiri pelantikan di Ruang rapat paripurna I, Gedung 'Kura-kura' MPR, Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta,  Selasa (01/10/2019).

Ambon (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil Maluku Saadiah Uluputty meminta pemerintah pusat agar dapat memberdayakan masyarakat adat di Maluku sehingga lebih sejahtera. “Masyarakat adat terutama di Maluku harus diberdayakan dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengelola sumber daya alam mereka secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan,” kata Saadiah Uluputty, usai mendengar aspirasi Gerakan Rakyat Kawal Masyarakat Adat (Gerak Masa) yang berdemonstrasi di Kawasan Bundaran Patung Leimena, Poka, Ambon, Jumat.

Aksi damai tersebut dilakukan untuk mendesak Presiden Prabowo-Gibran agar di masa pemerintahannya lebih tegas dan konsisten mengakui, melindungi, dan memenuhi hak-hak masyarakat adat.

“Tadi saya lewat dan ketika melihat mereka sedang melakukan aksi, saya turun untuk mendengar langsung apa yang mereka sampaikan. Dan memang benar, terkait hak-hak masyarakat adat ini penting untuk disuarakan,” ujar politikus dari Partai Keadilan Sejahtera.

Dengan seruan ini, Saadiah berharap pemerintah dapat lebih responsif dalam menangani isu-isu yang dihadapi masyarakat adat dan berkomitmen untuk menciptakan program-program yang bermanfaat bagi mereka.

“Karena berbicara masyarakat adat mereka sering dimarjinalkan. Tidak diberi ruang untuk hidup sejahtera di tanah mereka sendiri. Dan saya mendorong apabila ada kawasan-kawasan konservasi atau hutan-hutan milik negara masyarakat adat juga bisa dilibatkan untuk menjaganya,” jelas Saadiah.

Ia juga berharap, kepada presiden atau masa kepemimpinan yang baru nantinya dapat lebih menaruh perhatian kepada masyarakat adat untuk bisa hidup sejahtera di kawasan hutan mereka.

“Saya berharap pemerintah dapat menyusun kebijakan yang inklusif dan memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat adat dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Saadiah mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghargai keberadaan masyarakat adat sebagai aset budaya bangsa. Ia menekankan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan memperkuat posisi masyarakat adat adalah langkah penting untuk menjaga warisan budaya Indonesia. Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Maluku, Lenny Patty dalam orasinya mengatakan, RUU masyarakat adat sangat penting disahkan karena akan menjadi landasan hukum yang kuat untuk mengakui dan melindungi hak-hak serta memberikan kepastian hukum atas wilayah adat yang selama ini diabaikan.

"Kami harap di pemerintahan Indonesia yang baru ini, Pak Prabowo dan Pak Gibran dapat mengesahkan RUU masyarakat adat di 100 hari pertama pemerintahan mereka," harapnya.

Dalam aksinya, ia juga mendesak agar Presiden Prabowo memulihkan kedaulatan Bangsa Indonesia atas tanah dan kekayaan alamnya serta mewujudkan kesejahteraan dengan menjalankan Reforma Agraria yang sejati sesuai mandat Konstitusi, TAP MPR No.IX Tahun 2001dan UUPA 1960.

Mendesak pemerintah Prabowo-Gibran untuk menjamin perlindungan hukum bagi masyarakat adat dan menjadi pembela masyarakat adat yang memperjuangkan hak atas wilayah adatnya. Pemerintahan Prabowo harus menegakkan supremasi hukum tanpa berpihak pada kepentingan modal atau korporasi besar semata.

"Jangan jadikan adat hanya sekadar simbolisasi dengan penggunaan pakaian adat dalam acara-acara kenegaraan. Tetapi harus bisa lebih dari itu dengan mengesahkan RUU masyarakat adat," ucap Lenny.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:

PEKANBARU -- 65 anggota DPRD Provinsi Riau masa jabatan 2019-2024, Jum’at, 6 September 2019, mengucapkan sumpah/jani.

Pengucapan sumpah/janji itu ditaja dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Riau jalan Jenderal Sudirman No 719 Pekanbaru yang dipimpin Ketua DPRD Riau 2014-2019 Hj Septina Primawati.

Pengucapan sumpah/janji yang dipandu Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Moh Eka Kartika EM, berlangsung khikmat.

Dari 65 anggota DPRD Riau tersebut, 11 orang diantaranya berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 5; Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sesuai abjad, ada pun 11 anggota DPRD Riau yang berasal dari Dapil Riau 5 adalah Almainis (PDI Perjuangan), Amyurlis alias Ucok (Partai Golkar), Eddy A Mohd Yatim (Partai Demokrat), Hardianto (Partai Gerindra), dan H Abdul Kasim (Partai Keadilan Sejahtera).

Kemudian, H Indra Gunawan Eet (Partai Golkar), Hj Farida H Saad (Partai Nasdem), Hj Mira Roza (Partai Keadilan Sejahtera), H Muhammad Adil (Partai Kebangkitan Bangsa), H Sunaryo (Partai Amanat Nasional), dan Iwandi (PDI Perjuangan).

Tak kenal maka tak sayang. Begitu kata sebuah ungkapan.

Berikut “sekilas pandang” 11 anggota DPRD Riau masa jabatan 2019-2024 yang dirangkum Tim Diskominfotik Kabupaten Bengkalis dari berbagai sumber:

Politikus perempuan dari PDI Perjuangan yang berkacamata ini, merupakan anggota DPRD Riau periode sebelumnyang kembali terpilih untuk masa jabatan 2019-2024.

Pada periode lalu, dia dipercaya sebagai Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan. Sedangkan ketuanya Ma’mun Solikhin.

Di Pileg 2019, Almainis yang merupakan 1 dari 3 Srikandi wakil rakyat dari Dapil Riau 5 merupakan caleg nomor urut 1 dari Partai Banteng Moncong Putih. Suara yang diperolehnya 12.864.

Sama seperti H Indra Gunawan Eet. Nama Amyurlis alias Ucok juga belum ada diantara 11 nama anggota DPRD Riau masa jabatan 2014-2019 dari Dapil 5 Riau.

Dia melenggang ke gedung DPRD Riau di jalan Jenderal Sudirman No 719 Pekanbaru dengan perolehan 10.360 suara pada Pileg 2019.

Sebagai “pendatang baru”, pria berkumis kelahiran 8 Juni 1964 ini juga menggunakan Partai Golongan Karya (Golkar).

Pada Pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2015, dia maju bersama dengan H Mustafa dan merupakan pasangan yang pertama mendaftar ke KPU setempat.

Diusung PDI Perjuangan dan Hanura, mereka deklarasi pada Senin, 27 Juli 2015.

Bermutu yang merupakan singkatan Bersama Mustafa dan Ucok, itulah nama yang diberikan untuk keduanya ketika mendeklarasikan diri sebagai bakal calon kontestan dalam Pilkada di tahun 2015 tersebut.

Di Pileg 2019, Amyurlis alias Ucok merupakan caleg dengan nomor urut 9. Sedangan Indra Gunawan nomor urut 1.

Pada Pileg 2019, politisi Partai Demokrat yang pernah tunak menjadi wartawan ini memperoleh 7.933 suara. Dia merupakan caleg nomor urut 1 dari partai dengan lambang mercy tersebut.

Sama seperti Hardianto, Eddy Yatim, begitu dia akrab disapa, merupakan anggota DPRD Riau 2014-2019.

Dia mengucapkan sumpah/janji sebagai anggota DPRD Riau 2014-2019, Kamis, 17 Desember 2015 dalam Rapat Paripurna Istimewa yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sunaryo.

Prila kelahiran Bengkalis, 17 Februari 1968 ini menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) Eko Suhardjo.

Eko Suhardjo mengundurkan diri karena mencalon dan terpilih menjadi Wakil Walikota Dumai berpasangan dengan H Zulkifli AS sebagai Walikota Dumai.

Alumni SD Negeri 011 Dumai Kota/Madrasah Ibtida’iyah Masjid Ilham jalan Teratai Dumai ini merupakan anggota DPRD Riau 2014-2019 yang kembali mendapat amanah untuk masa jabatan 2019-2024.

Pria kelahiran Kota Dumai yang saat ini berusia sekitar 38 tahun ini, menjadi wakil rakyat untuk kedua kalinya di DPRD Riau dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Awalnya, Hardianto yang awal karir politiknya dimulai dari Partai Golongan Karya (Golkar) tak mau menjadi legislator.

Ahmad Muzani, itulah sosok yang mendorong mantan Pengurus Ikatan Pemuda Pelajar Riau (IPPR) Sumatera Barat yang juga alumni SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 2 Dumai ini maju sebagai calon legislator dari Dapil 5 Riau.

“Bapak itu sosok yang luar biasa bagi saya selaku istrinya, dan juga sosok yang luar biasa bagi anak-anaknya," ujar mantan pacarnya, Dewi Sri Wahyuni.

Pada Pileg 2019, mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bengkalis dipilih 12.268 pemilih di Kota

Selain Hj Mira Roza, PKS atau kerab disebut Partai Dakwah ini, juga berhasil mengantarkan H Abdul Kasim sebagai anggota DPRD Riau 2019-2024.

Abdul kasim yang pada Pileg 2019 meraih 19.296 suara, juga merupakan “wajah baru” anggota DPRD Riau 2019-2024 dari Dapil 5 Riau.

Sebelum “naik kelas” ke DPRD Riau, Abdul Kasim merupakan anggota DPRD Kota Dumai 2014-2019.

Sebagai anggota DPRD Dumai 2014-2019, dia terpilih mewakili masyarakat di Dapil 3 dari PAN dengan perolehan suara 2.336. Dapil 3 meliputi Kecamatan Bukit Kapur dan Sungai Sembilan.

Pada Pileg 2019 untuk DPRD Riau 2019-2024, Abdul Kasim merupakan calon dengan nomor urut 2. Sedangkan Mira Roza nomor urut 1.

Eet, begitu pria kelahiran Bengkalis, 30 Agustus 2018 anak H. Darli Markawi dan Siti Chodijah ini akrab disapa, merupakan new comer di DPRD Riau.

Sebelumnya, ayah satu anak dan mantan pacar Rika Sundari ini adalah anggota DPRD Kabupaten Bengkalis.

Tiga periode alumni STM Muhammadiyah Pekanbaru, S1 Unilak Pekanbaru dan S2 Universitas Islam Riau tersebut menjadi wakil rakyat di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini. Yakni, 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019.

Jabatan terakhir pemilik gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari Selangor University (Malaysia) yang juga alumni SD Negeri 9 Bengkalis di DPRD Bengkalis adalah wakil ketua dari Fraksi Partai Golkar.

Pada Pemilu Serentak 2019, mantan Ketua DPD KNPI Kabupaten Bengkalis yang menamatkan SMP di SMP Negeri 1 Bengkalis ini, memperoleh 25.905. Tertinggi dari 10 anggota DPRD Riau 2019-2024 dari Dapil 5 Riau.

Selain Hj Mira Roza, politikus perempuan yang berhasil menjadi anggota DPRD Riau masa jabatan 2019-2024 adalah Farida H Saat dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Dia juga merupakan anggota DPRD Riau periode 2014-2019 yang pada Pileg 2019 memperoleh 13.104 suara.

Pada periode lalu, wanita berhijab ini sebagai Sekretaris Fraksi Gabungan Nasdem Hanura DPRD Provinsi Riau yang diketuai H Ilyas HU dan Wakil Ketua H Suhardiman Amby.

“Konsolidasi Caleg Partai NasDem Provinsi Riau. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Terobati rasa capek jadinya”, itulah status di akun facebook miliknya yang dipublikasikan 10 Desember 2018, pukul 21.45 WIB.

Sebelum menjadi anggota DPRD Riau 2014-2019 dan terpilih kembali untuk masa jabatan 2019-2024, Hj Mira Roza anak dari H. Asril dan Hj. Marni pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Bengkalis bersama Bupati Bengkalis Amril Mukminin.

Di DPRD Bengkalis, politikus perempuan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan merupakan istri dari M. Misno yang juga alumni Unilak Pekanbaru ini, terkenal cukup kritis. Vokal.

Karenanya, tak jarang telinga sejumlah eksekutif merah dibuat perempuan kelahiran Duri (Kecamatan Mandau), 25 November 1970 ini, saat ia memperjuangan aspirasi rakyat.

Pada Pileg 2019, wanita berhijab ini meraih 25.276 suara.

Muhammad Adil merupakan anggota DPRD Riau 2014-2019 dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Namun tidak tuntas. Kabarnya karena hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dia diganti Sayed Junaidi Rizaldi. Sayed mengucapkan sumpah/janji sebagai PAW Muhammad Adil, Kamis, 29 November 2019 dalam Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Riau Hj Septina Primawati.

Melalui PKB, pada Pileg 2019, Muhammad Adil terpilih menjadi anggota DPRD Riau masa jabatan 2019-2024 peroleh 10.164 suara.

Muhammad Adil yang dilahirkan 18 April 1972 dan berasal dari Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti ini merupakan Ketua DPW Pujakesuma Provinsi Riau 2017-2022.

Mantan Wakil Walikota Dumai (2005-2010) yang pada masa jabatan 2014-2019 menjadi salah satu wakil Ketua DPRD Riau, kembali terpilih untuk masa bakti 2019-2024.

Pada masa jabatan 2019-2024 ini, dokter yang politikus dan politikus yang dokter ini merupakan satu-satunya anggota DPRD Riau dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang berasal dari Dapil Riau 5.

Sedangkan pada periode 2014-2019, PAN mendudukan 2 legislator. Satunya H Bagus Santoso.

Pada Pileg 2019, Sunaryo memperoleh 24.455 suara. Terbanyak ketiga setelah H Indra Gunawan Eet dan Hj Mira Roza, yang masing-masing mendulang 25.905 dan 25.276 suara.

Pada Pileg 2019, caleg PDI Perjuangan dengan nomor urut 3 ini memperoleh suara 13.499.

“Saya maju untuk memperjuangkan hak-hak rakyat di Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Kota Dumai, agar kue pembangunan semakin banyak dan merata serta layak yang didapat oleh Kabupaten Bengkalis nantinya.”

Itulah salah satu motivasi master hukum yang juga pengacara kelahiran 8 Juni 1982 ini maju menjadi calon dan akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Riau masa jabatan 2019-2024.

Iwandi juga merupakan “pendatang baru” di DPRD Riau sebagaimana H Indra Gunawan Eet, H Abdul Kasim, dan Amyurlis alias Ucok.

Selamat bertugas! Selamat mengemban amanah sebagai wakil rakyat! Sukses selalu! #DISKOMINFOTIK#